Author Topic: Aduh! Masih Banyak Pelaku UMKM Buta Laporan Keuangan  (Read 1100 times)

OfflineDini Vianty

Full Member

SURABAYA - Kendala pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah sulitnya akses perkreditan. Pasalnya, ribuan UMKM di Indonesia banyak diangggap tidak bankable karena pelaku UMKM sendiri masih buta terhadap laporan keuangan. Bahkan, adapula pelaku UMKM yang laporan keuangannya bercampur dengan keuangan pribadi.

Menurut Pimpinan Sentra Kredit Kecil BNK Surabaya Hasan Supriadi, pelaku yang paham dan memiliki laporan keuangan sangat sedikit bahkan tidak sampai 10%. Rata-rata laporan keuangan ini digunakan untuk mengajukan kredit dan petugas bank yang membantu untuk membuat neraca perdagangan.

"Petugas akan menanyakan berapa penjualannya, berapa pengeluarannya, uang cash-nya berapa, tagihannya berapa, stoknya berapa dan berapa asetnya. Setelah itu petugas akan membantu membuatkan neraca dan laporan laba rugi," kata Hasan dalam sebuah diskusi dengan tema program kapasitas dan pengembanga UMKM, Selasa (23/5/2017).

Hasan menjelaskan, laporan keuangan ini sangat penting karena menjadi bukti apakah usaha tersebut sehat atau tidak. Sehingga, pihak bank dapat menilai dari laporan tersebut. Selain itu, dari laporan keuangan itu, pihak bank dapat memperkirakan berapa kredit yang akan diberikan kepada pelaku UMKM itu. "Laporan keuangan ini penting bagi pihak bank. Dengan itu, dapat diketahui apakah usaha itu sehat atau tidak," jelasnya.

Sementara kredit usaha kecil yang bisa diberikan kepada pelaku UMKM maksimal mencapai Rp500 juta. Jika lebih, maka skema yang akan diberlakukan adalah kredit komersial. Di BNI Surabaya wilayah Surabaya Utara, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang teralisasi hingga Mei diperkirakan mencapai Rp45 miliar hingga Rp 50 miliar. Sampai akhir 2017, diprediksi mencapai Rp100 miliar.

Sementara itu koordinator acara, Paring Waluyo, mengatakan bahwa dalam diskusi ini juga dilakukan pelatihan kepada sejumlah pelaku UMKM. Kata Paring, pelatihan ini sangat tepat untuk memajukan UMKM mengingat laporan keuangan adalah satu faktor penting untuk mengetahui kinerja mereka. Dari laporan keuangan dan neraca perdagangan itu akan terlihat apakah usaha mereka mengalami kemajuan atau kerugian.

"Dari sisi internal, mereka punya raport tentang usahanya, apakah membaik ataukah tidak. Untuk kepentingan keluar, seperti lembaga keuangan atau perbankan itu memudahkan untuk mengidentifikasi apakah layak atau tidak mendapatkan kredit, selain juga harus meenuhi persyaratan administrasi lainnya seperti NPWP. Tetapi dengan melihat portofolio arus kas, mereka bisa melihat apakah sehat ataukah tidak," pungkasnya.

Source : okezone(dot)com