Author Topic: Undang Investor, Jabar Gelar West Java Ambassador Forum  (Read 1623 times)

OfflineDini Vianty

Full Member

BANDUNG, (PR).- Guna meningkatkan gairah investasi di Jawa Barat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat menggelar West Java Ambassador Forum. Forum ini dibuka langsung Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar di Aula Barat Gedung Sate, Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung, Rabu 5 April 2017.

 

Forum ini dihadiri para duta besar dan perwakilan kedutaan besar negara-negara mitra investasi Jawa Barat. Pada kesempatan ini, Wagub mengajak para investor agar bisa menanamkan investasinya di Jawa Barat di tengah situasi ekonomi Jabar yang semakin membaik bagi para investor.

 

"Saya, atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengundang negara-negara mitra investasi Jawa Barat khususnya yang telah hadir pada kesempatan ini untuk berinvestasi dan meningkatkan investasi di Jawa Barat. Kemudahan investasi akan diberikan sepanjang kemudahan tersebut mengacu pada kebutuhan investasi dan sejalan dengan peraturan daerah," ujar Deddy.

 

West Java Ambassador Forum merupakan tindak lanjut dari High Level Meeting West Java Incorporated (WJI) yang diadakan pada 8 Maret 2017 lalu dan arahan terkait pengembangan Regional Investor Relation Unit (RIRU), khususnya dalam meminimalkan asimetri informasi untuk kemudian dikomunikasi kepada investor sehingga dapat meningkatkan persepsi positif.

Hal ini dilakukan sebagai upaya mendorong perekonomian daerah melalui peningkatan investasi serta wujud komitmen Pemprov Jawa Barat dalam menghadirkan iklim ideal untuk berinvestasi. Salah satu program yang kini tengah diterapkan yaitu 3-Hours Investment Licensing Service pada kawasan industri seperti di Karawang dan Bekasi.

"Penerapan 3-Hours Investment Licensing Service tersebut merupakan upaya pemerintah daerah untuk semakin meningkatkan penanaman modal di Jawa Barat," ujar Deddy.

Jawa Barat masih menjadi daya tarik utama bagi para investor untuk menanamkan modal di Indonesia. Berdasarkan data investasi di Jawa Barat pada 2016 dari BKPM, Jawa Barat merupakan provinsi tujuan Penanaman Modal Asing (PMA) terbesar di Indonesia dengan nilai investasi sebesar 5,47 miliar dolar dan provinsi tujuan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) terbesar kedua di Indonesia dengan nilai investasi sebesar Rp 30,36 miliar.

Sementara kota/kabupaten tujuan utama PMA dan PMDN merupakan kota/kabupaten kawasan industri. Tujuan utama PMA adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Purwakarta, dan Kota Bekasi dengan investor PMA di Jawa Barat sebagian besar berasal dari Jepang, Korea Selatan, Hong Kong, Singapura, dan Belanda.

Untuk sektor tujuan investasi meliputi industri transportasi, konstruksi dan perumahan, serta industri mesin dan elektronik sedangkan tujuan utama PMDN adalah Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Bandung.

Kerja sama lainnya yang tengah dilakukan Pemprov Jawa Barat yaitu dengan Arab Saudi. Investasi besar ini disepakati setelah Arab Saudi melakukan peninjauan lahan perkebunan Kopi Arabika di Garut, serta lahan pembangunan resort/kompleks pariwisata di Kabupaten Sukabumi pada bulan Februari-Maret 2017 lalu.

Di lahan ini investor Arab Saudi telah menyatakan minatnya dan akan mengadakan kunjungan lanjutan pada Mei 2017 mendatang untuk meninjau lahan agrikultur.

Lebih lanjut, Deddy menambahkan bahwa West Java Ambassador Forum ini menjadi ajang bagi setiap kabupaten/kota di Jawa Barat untuk mengenalkan berbagai potensi yang dimiliki. Selama ini, para investor sulit mendapatkan informasi mengenai potensi unggulan yang dimiliki setiap daerah karena terbatasnya data.

"Jadi, ajang ini untuk memasarkan sebenarnya segala potensi yang ada ada agar bisa diinvestasikan. Sementara ini (data) dikelola oleh BI kan untuk mendapatkan potensi-potensi unggulan yang dimiliki setiap daerah yang bisa dikerjasamakan," tutur Deddy usai acara pembukaan West Java Ambassador Forum.

Sementara itu, dalam forum ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Juda Agung menyampaikan materi mengenai West Java Economic Outlook 2017. Juda menjelaskan mengenai kondisi perekonomian Indonesia dan Jawa Barat pada 2016.

Secara umum pertumbuhan ekonomi Indonesia 2016 mengalami perbaikan bila dibandingkan 2015, salah satunya didukung peningkatan sektor ekspor dan investasi serta tetap kuatnya konsumsi rumah tangga.

Sementara perekonomian Jawa Barat pada 2016 meningkat cukup tinggi dibandingkan provinsi lain dengan inflasi yang terkendali serta penurunan tingkat kemiskinan. Tentunya, kondisi ini penting dalam mendukung dan meningkatkan iklim investasi di Jawa Barat.

Selain itu, dalam rangka meyakinkan para peserta terutama yang berasal dari Kedutaan Besar, turut pula dipaparkan mengenai peluang investasi Jawa Barat yang disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat Eka Hendrawan, serta pemaparan mengenai kerja sama internasional terkait investasi yang disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri RI (kawasan Amerika dan Eropa) Leonard F Hutabarat.***

Source : disperindag(dot)jabarprov(dot)go(dot)id