(https://mail.google.com/mail/u/0/?ui=2&ik=e402530ed4&view=fimg&th=15c8a428fa03e753&attid=0.0.1&disp=emb&realattid=ii_15c860f05a78e88f&attbid=ANGjdJ-J4nE14buBa2Gc6xH1a9EzEbBmh74k9stejIXX3VUHpm2iLWHzj_XC4IXJfHEmsVdmZMhBUzVBciFcAAvYJnkRTccvzOVTrJE1SS99OydpGC_bpDJKJWsPAnA&sz=w976-h650&ats=1496975448427&rm=15c8a428fa03e753&zw&atsh=1)
Konferensi pers Gelar Batik Nusantara 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu (7/6/17)
Batik, kini kian hari kian menarik hati para penggemarnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Bisa jadi salah satu kearifan luhur Indonesia ini akan terus dilestarikan dengan mengikuti mode-mode terbaru trend fashion yang sedang eksis. Tidak jarang para pecinta batik rela merogoh kocek untuk membeli kain batik yang tergolong pricy. Mulai dari motif yang beragam dari seluruh daerah di Indonesia hingga teknik pembuatannya bisa menjadi patokan harga untuk produk batik itu sendiri.
Seperti salah satunya, Yayasan Batik Indonesia mengangkat tema "Pesona Batik Warna Alam" pada acara besar Gelar Batik Nusantara 2017. Dalam konferensi pers Rabu, (7/6/2017) di JCC, Erna Giatna, Ketua Panitia GBN 2017 menyampaikan titik tema pewarnaan alami batik ini diusung karena sejarah dalam perkembangan Batik di Indonesia awal mulanya mengambil pewarnaan dari keanekaragaman hayati, seperti kayu, daun, buah hingga bungan dan tanaman lain, yang bisa dibuat warna untuk batik.
Selain itu alasan pemilihan tema warna alam yang cukup penting adalah, agar Batik Indonesia dapat bersaing di Pasar Global (Global Market) dengan mempertahankan sustainable fashion. Dahulu masyarakat yang membuat batik belum mengenal pewarna batik kimia (indigosol dan napthol), untuk mendapatkan warna-warna yang mereka inginkan mereka harus mencari akal dengan memanfaatkan yang ada disekitarnya. Banyaknya lahan dan tumbuh-tumbuhan pun pada masa lalu dimanfaatkan sebagai pewarna alam. Sebut saja Kulit Pohon Mahoni, Duwet, Tingi, Jambal, Tegeran, Daun Indigo, Daun Mangga, Secang, dan lainnya.
Acara ini merupakan acara ke 10 yang diadakan sejak 1996 dalam upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik serta kerajinannya di dalam negeri. Kali ini, GBN 2017 berlangsung pada 7 - 11 Juni yang diikuti 400 pengrajin batik dari seluruh Indonesia. Seluruh pengrajin batik tersebut terdiri dari pengrajin batik dari binaan BUMN, Dinas Pemerintahan dan juga pengrajin perorangan. Akan ada banyak acara menarik yang disajikan, diantaranya: talkshow sekaligus workshop membatik dengan perwarnaan alam. Serta ada pula penampilan dari Gitar Batik Peraih MURI (Sabtu,10 Juni 2017) dan Putra Putri Batik Nusantara (Minggu, 11 Juni 2017).
(https://mail.google.com/mail/u/0/?ui=2&ik=e402530ed4&view=fimg&th=15c8a428fa03e753&attid=0.0.8&disp=emb&realattid=ii_15c860f00f6d245e&attbid=ANGjdJ9H1lBQQKKF4s8Ih-y91Q59rAKh_Jn2XpEIswKHRSXoFeVR4vOlZ-GkYstETg7YYjkoDJionbHobZ-b1qnbfZPLMO3py3GdZnf4zrDmlSuMB5JXwJ39iz4t3hs&sz=w976-h650&ats=1496975448428&rm=15c8a428fa03e753&zw&atsh=1)
Pembukaan press conference "Pesona Batik Warna Alam"
(https://mail.google.com/mail/u/0/?ui=2&ik=e402530ed4&view=fimg&th=15c8a428fa03e753&attid=0.0.5&disp=emb&realattid=ii_15c860f098bb4ddc&attbid=ANGjdJ-9yZMjdP7qvIi6PuMiI66gOyjLAe3jJQY2nh5nkHsll2DeI4SOlbsDoPfyh0YOUHP-hx-WaInzckhCZWQgqL7fn_7dZTazU-KW5EamTgDyjDZe4vJexDg3IIw&sz=w976-h650&ats=1496975448428&rm=15c8a428fa03e753&zw&atsh=1)
Rekan media dia acara konferensi pers GBN 2017 di JCC, Senayan.
(https://mail.google.com/mail/u/0/?ui=2&ik=e402530ed4&view=fimg&th=15c8a428fa03e753&attid=0.0.3&disp=emb&realattid=ii_15c860f0fc38dc10&attbid=ANGjdJ8nrM7rFpl0cIjZrqs2QWU9mKZjSLpXQELW5BZ9Mbc1PmGDeCcyZC66c6huQ_KtQ6L6DM9rXO7T3HOl8em_KdeecCXphglnzK_7nLbujGVG2OyD-__Bcy27-8o&sz=w976-h650&ats=1496975448428&rm=15c8a428fa03e753&zw&atsh=1)
Konferensi pers Gelar Batik Nusantara dihadiri Puteri Lingkungan 2017, Kevin Liliana.