Author Topic: Motif Batik Solo Dan Jogja  (Read 1352 times)

Offlinesuhartono

Newbie

Motif Batik Solo Dan Jogja
| February 13, 2020, 03:52:24 PM
Source Image : liputan6(dot)com

Batik sudah menjadi bagian kehidupan dari berbusana masyarakat di Indonesia. Bahkan, batik diakui UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia yang harus tetap dijaga kelestariannya.

Beragam motif batik juga terus bermunculan seiring perkembangan zaman. Dari sekian banyak motif batik yang ada di Indonesia, ada batik khas Yogya dan Solo yang menjadi incaran para pecinta batik.

Mengutip dari buku Cerita Batik Iwet Ramadhan, Jumat (14/12/18), kedua batik tersebut memiliki perbedaan jelas yang signifikan dan menarik untuk dikulik. Perbedaan yang paling menonjol ialah pemilihan warna latar dasar pada kain batik.

Warna terang dominan putih biasanya banyak ditemui pada batik khas Yogya. Namun, batik Yogya pun bisa tampil dalam warna gelap. Kain batik itu akan tampil dalam warna gelap kebiruan yang muncul akibat proses pencelupan warna biru yang dilakukan berkali-kali dari tanaman indigo.

Sementara batik khas Solo, pemilihan latar dengan warna sogan dan cenderung gelap masih dipertahankan oleh Susuhunan Pakubuwono III kala itu. Saat ingin menampilkan batik dalam warna gelap, batik Solo akan berada pada warna hitam kecokelatan yang merupakan hasil dari pencelupan berulang yang dilakukan pada warna cokelat sogan.

Terlihat gagah dan menonjol, batik Yogya memiliki cara unik yang sangat terlihat, lantaran pengrajin membubuhi prodo yang ada, hampir di seluruh corak dan isennya. Sebaliknya, batik khas Solo lebih terlihat anggun dan tenang karena hanya garisan luar corak dan isennya saja yang dilapisi prodo. 

Prodo adalah hiasan emas yang dibubuhi pada kain batik sebagai penambahan aksen bermotif. Biasanya, perbedaan gaya ini tercermin dari cara pengrajin batik dalam memprodo batik masing-masing daerah. Jadi, sudah tidak bingung lagi membedakan batik Yogya dan Solo kan? (Mariany)
 
sumber: liputan6(dot)com
« Last Edit: February 13, 2020, 04:12:11 PM by suhartono »