Awal febuari tahn 2014 kondisi cuaca iklim sangat ekstrem dengan intensitas curah hujan yang sangat tinggi, tak pelak lagi banjir terjadi hampir di semua wilayah di Indonesia terutama wilayah Jawa Tengah.
Jepara sendiri sebagian besar wilayahnya tergenang banjir, sulit dipercaya tapi ini terjadi. Hal ini membuat Industri
mebel jepara [nofollow] lumpuh dan turun secara signifikan dan terpaksa produksi furniture berhenti total.
Sangat beresiko jika produksi tetap dilanjutkan, karena industri ini berbahan baku kayu mentah ataupun finishing. Jasa finishing sendiri telah memberhentikan produksinya sebelum banjir terjadi.
Pengiriman dari perajin mebel ke toko maupun gudang terhenti, " Kami yang biasanya mengirim
kursi tamu minimalis [nofollow], meja makan minimalis,
kursi tamu ukir [nofollow] ,
kursi makan ukir [nofollow] ,
Tempat Tidur Minimalis [nofollow] tidak bisa kami kirim karena banjir yang menggenangi gudang kami sangat tinggi dan bahan baku kayu juga sulit" ujar Faizin salah satu perajin mebel
Kondisi jalan yang rusak, banjir dimana mana, terhentinya suplai dari perajin benar benar telah membuat kiriman furniture kami ke palanggan terhenti dengan resiko komplain dari buyer yang bertubu tubi setiap hari Kami terima, salah satu pernyataan pedagang mebel jepara.
Sahli Rais selaku Direktur Jepara Ethnic Furniture mengakui dan membenarkan apa yang terjadi saat ini, menurut Beliau produksi furniture di jepara telah lumpun hampir sebulan penuh, ini merupakan efek dari banjir yang banyak terjadi di hampir seluruh wilayah Jepara.