Tuesday, May 7Indonesia Product Artikel
Shadow

Pameran Batik 2017, Pengingat Jamaknya Produk Indonesia yang Berdaya Saing Internasional

Suasana Batik Bordir dan Aksesoris Fair 2017, di Grand City Surabaya

Salah satu pameran batik terbesar di Jawa Timur, kembali digelar slot deposit tahun ini pada Rabu – Minggu (10 – 14 Mei 2017). Pameran bertajuk Batik Bordir & Aksesoris Fair 207 ini diselenggarakan di Convention Hall, Grand City Surabaya. Acara ini mengusung tema “The Natural Colors of East Java,” dan diikuti oleh 200 peserta UKM Batik dari 38 Kabupaten di Pulau Jawa.

Pameran batik dan aksesoris ini bertujuan untuk memberi kesempatan pada para UKM dan pengrajin batik daerah, agar semakin memiliki daya saing di tengah kerasnya industri fashion. Tak hanya batik, terdapat juga UKM penjual aksesoris dan baju-baju bordir yang hadir dalam pameran ini. Aksesoris yang dijual, seperti kalung, gelang, anting, kipas tangan, cincin, pin button, dll. Meski begitu, ada pula UKM makanan dan minuman khas daerah yang siap menjamu pengunjung.

Indriastuti, Pemilik UKM Batik Hatta asal Semarang

Salah satu UKM batik asal Semarang, Batik Hatta, turut menjadi peserta pameran yang digelar oleh Dekranasda Jatim ini. Perintis sekaligus pemilik UKM, Indriastuti, sempat membagikan pengalamannya kepada Indonesia-product.com, mengenai kehidupannya sebelum memulai usaha batik. Indriastuti sebelum menjadi pengrajin batik, bekerja di salah satu bank ternama. Namun karna ia suka keterampilan, suatu saat ia memproduksi kain batik dan dijual ke teman-teman terdekatnya. “Mereka suka dengan kualitas kain dan desain batik saya. Lama-lama, banyak yang pesan dan saya mulai fokus mengembangkan bisnis ini. Alhamdulilah, sampai sekarang,” kisahnya.

Siapa sangka, ibu yang kerap disapa Bu Indri ini mahir dalam membatik dengan bermacam teknik. Ia terampil menghasilkan batik tulis, batik cap dan printing. Nilai estetikanya pun tak kalah dengan perancang-perancang batik yang telah populer lebih dulu. Batik yag diproduksi tak hanya berupa kain, namun juga dalam bentuk baju, seperti atasan wanita, pria, rok, hingga dress atau terusan. “Semua produksi sendiri, bersama karyawan pengrajin saya,” katanya.

Stan Batik Gedog UKM Melati Mekar Mandiri

Selain Batik Hatta, salah satu UKM yang menarik perhatian indonesia-product.com ialah Melati Mekar Mandiri. UKM yang berasal dari Kabupaten Tuban Jatim ini memproduksi batik gedog, jenis batik khas Tuban. Perbedaan mendasar antara batik gedog dengan batik jenis lainnya ada pada proses pembuatannya. “Prosesnya lebih rumit dari batik-batik lainnya, tapi ini yang membuat gedog menjadi ciri khas dan produk asli Tuban,” ujar Nanik, pemilik UKM Melati Mekar Mandiri.

Proses pembutan gedog, Nanik menceritakan, berawal dari kapas sebagai bahan dasar yang dipintal menjadi lawe. Kemudian lawe akan melewati beberapa proses pengolahan seperti direbus agar kaku, diulur, diumpani dan disisir. Sampai pada tahap ini, lawe telah menjadi benang siap olah. Maka tahap selanjutnya yaitu menenun lawe menjadi kain, menggunakan alat tenun tradisional yang berbunyi dog.. dog.. dog. Dari bunyi inilah julukan gedog disematkan. Setelah menjadi kain gedog, pengolahan terakhir yaitu dibatik dengan berbagai macam teknik.

Kain gedog yang belum dibatik

Batik gedog menjadi pengingat begitu jamaknya produk Indonesia yang berkualitas, dan mampu bersaing menjadi produk unggulan di mata dunia. Begitu pula dengan jenis-jenis batik lainnya yang beragam, sarat akan kompetensi jual dan pariwisata. Disinilah peran Indonesia-product.com dimunculkan, yaitu untuk menjembatani produk-produk unggulan Indonesia masuk ke pasar mancanegara. Tujuan utamanya selaras dengan visi perusahaan, yaitu menjadi sarana promosi sekaligus meningkatkan peluang pasar di tingkat internasional.

Ginting Satyana, Dirut PT. Indonesia Produk Global (pengelola indonesia-product.com) berharap, “Semoga melalui indonesia-product.com, UKM Indonesia dapat semakin maju dan dikenal oleh dunia. Sehingga tak hanya pemilik UKM yang diuntungkan, namun juga nama Indonesia sendiri terangkat di tengah persaingan ekonomi dunia yang ketat.” (Wr/ed: Lia)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *