Tekstil Tiongkok Bawa Peluang

Tekstil Tiongkok Bawa Peluang
jumat, 10 Mar 2014/jawapos.com

SURABAYA – Maraknya TPT (Tekstil dan Produk Tekstil) asal Tiongkok yang masuk ke Indonesia memang menjadi bencana bagi produsen lokal. Tapi, bagi sebagian pebisnis ritel, membanjirnya produk dengan harga murah itu menjadi peluang yang menguntungkan.

“Bagi kami sebagai penjual malah jadi peluang yang menguntungkan. Asal modelnya bagus, kami bisa juga menjualnya,” tutur General Manager Rimo Department Store Kunarto Chandra kepada Jawa Pos.

Kunarto mengakui, produk TPT asing turut mendongkrak penjualan. Dengan demikian, omzet perusahaan ritel seperti Rimo pun akan bertambah. Hanya, yang menjadi kendala saat ini adalah menurunnya daya beli masyarakat. Kenaikan harga BBM lalu menyebabkan biaya-biaya menjadi lebih tinggi. “Sehingga, masyarakat menjadi lebih selektif membeli,” tambahnya.

Karena masyarakat semakin selektif, lanjut Kunarto, produsen dalam negeri seharusnya semakin terpacu menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing. “Baik dalam kualitas maupun harganya,” tambahnya.

Turunnya daya beli ini membuat penjualan Rimo pada Februari lalu sedikit turun dibandingkan Januari 2014. Pada Februari, Rimo hanya membukukan 80 persen dari target omzet Rp 3 miliar. Padahal, pada Januari Rimo mampu mencapai 85 sampai 90 persen dari target omzet.

Meski kondisi masih berat, Rimo akan membuka dua gerai baru di Manado dan Bogor. Kedua gerai itu akan diresmikan sekitar April – Mei. “Saat ini, keduanya masih dalam proses penyelesaian,” ujar Kunarto. (dia)

Post Author: Indonesia Grament