sinarharapan.co.id/berita
Manado-Bank Indonesia (BI) Manado tertarik mengembangkan sarang burung walet. Tujuannya agar ke depan sarang burung wallet bisa menjadi komoditas andalan daerah Sulawesi Utara (Sulut), karena nilai ekonomisnya yang sangat tinggi.
Pemimpin BI Manado Joko Wardoyo, Sabtu (26/8), mengatakan, keterlibatan BI dalam pengembangan sarang burung walet tersebut diarahkan bagi pengembangan sumber daya manusia (SDM) pengolah produk tersebut. “Proses mendapatkan sarang burung walet masih dilaksanakan dengan metode sederhana, dan BI ingin memberdayakan para petani pengelola sarang burung walet agar dapat menggunakan teknologi lebih maju,” kata Joko.
Dengan teknologi sederhana, selain membutuhkan waktu cukup lama, yakni bertahun-tahun untuk menghasilkan sarang burung walet, jumlah produksinya relatif sedikit. Oleh karena itu, ada masukan dari salah seorang pengusaha walet yang tahu bagaimana mengembangkannya dengan cara modern.
Selain melalui cara budi daya sarang burung tersebut, BI juga ingin melakukan pemberdayaan kepada pengusaha, terutama dalam hal pemasarannya. Upaya itu dilakukan melalui pelatihan dan workshop yang diharapkan akan memberikan tambahan pengetahuan kepada pengusaha mengenai masalah marketing.
Ia mengakui, tingkat risiko budi daya sarang burung walet sangat tinggi, karena meskipun sudah membuat wadah, bisa saja burung walet tidak hinggap di dalamnya, sehingga tidak membentuk sarang. (ant/kbn)