ANDANG GUNAWAN:Kepincut Kemilau Berlian
www.suarakarya-online.com/Minggu, 4 Juni 2006
Dalam setiap penampilannya, kemilau berlian selalu menempel di raga Andang Widhawari Gunawan – pengusaha yang juga pelopor pola makan sehat Food Combining ini. Berlian sebesar biji jagung yang menghiasi telinga dan taburan berlian kecil di tubuh macan yang melingkar di jari tengahnya terlihat sangat pas dengan gaya busananya yang klasik. Kendati kepincut berat pada berlian, Andang mengaku tak pernah membeli dari kantongnya sendiri.
“Hampir semua koleksi berlian saya merupakan hadiah dari suami,” kata perempuan kelahiran Jakarta 8 September 1955 dalam percakapan dengan Suara Karya usai menjadi pembicara yang mengulas manfaat detoksifikasi terhadap kesehatan, di Jakarta, Sabtu (3/6).
Yang dimaksud Andang dengan suaminya itu, adalah pengusaha kondang Maxi Gunawan.
Andang menuturkan, kesukaannya pada berlian sebenarnya telah dilakoni sejak remaja. Selain suka akan kilaunya, berlian juga bisa menjadi investasi yang bagus. “Hitung-hitung nabung lah, kan nanti kalau butuh-butuh kita bisa dijual lagi,” tutur Andang yang lebih suka disebut sebagai ahli terapi nutrisi itu.
Kalaupun sekarang Andang kerap tampil dengan berlian dengan ukuran mendekati biji jagung, hal itu semata demi kemudahan di masa depan. Karena pengalaman sebelumnya, membeli berlian tanpa surat sertifikat, membuat harga jualnya jatuh. “Ini penting bagi pencinta berlian, kalau memang ingin menjadikan berlian sebagai investasi, beli yang memiliki sertifikat. Karena harga jualnya lebih pasti,” kata Andang yang menyukai berlian jenis solitaire.
Ditanya seberapa banyak koleksi berliannya, Andang mengaku jumlahnya tak banyak. “Saya kan bukan kolektor, jadi jumlahnya tidak banyaklah,” kata Andang yang tetap menyebut kata rahasia atas koleksi berliannya itu.
Ia mengaku bersyukur karena memiliki selera yang sama dengan suami, yaitu sama-sama suka berlian dengan desain unik. Karena hampir semua koleksinya adalah hadiah suami, Andang tak pernah menukar apalagi menjualnya. “Masak hadiah dari orang terkasih dijual, pamali,” katanya berseloroh.
Untuk keseharian, Andang senang tampil tak terlalu mencolok. Cukup giwang dan dua buah cincin menghiasi jari kiri dan kanannya. “Kecuali menghadiri acara undangan, saya biasanya mengeluarkan koleksi yang sedikit glamour dengan kalung, tetapi tetap menyesuaikan diri dengan tema acaranya. Diluar itu, biasanya cukup giwang dan cincin,” kata perempuan yang terlihat awet muda diusianya yang ke-51 itu.
Ditanya makna berlian baginya, Andang mengutip pernyataan banyak kaum perempuan yang menyatakan bahwa berlian adalah sahabat wanita. “Makna berlian bagi saya sama seperti kebanyakan wanita lain-lah,” kata penulis buku “Food Combining, Kombinasi Makanan Serasi” dan “Pola Makan untuk Langsing & Sehat” sambil tersenyum indah.
Pergulatannya dengan dunia kesehatan ilmiah, ibu dua anak yang sebelumnya tidak memiliki latar belakang kesehatan itu berawal ketika suaminya didiagnosis sakit hati. Sang suami saat itu diberi dokter obat yang sangat banyak.
Andang yang pernah mendengar bahwa obat-obatan itu pada akhirnya akan diolah di hati juga – hati adalah tempat semua makanan yang masuk ke tubuh disaring- tiba-tiba terinspirasi untuk memberikan diet bagi suaminya. Dia lalu menawari Maxi, apakah mau ambil risiko tidak usah memakan obat, tetapi diet mengikuti menu yang akan diatur oleh Andang.
Andang lalu membeli berbagai buku diet. Dari berbagai buku itu, entah mengapa dia selalu membawa ke mana-mana buku berukuran kecil seperti novel yang tampilannya tidak terlalu menarik, yang berisi mengenai food combining atau kombinasi makanan (sehat).
“Ketika saya membuka-buka halamannya sambil lalu, saya tiba-tiba membaca bagian Loving Relationship. Saya jadi tertarik membaca, kenapa di buku diet kok ada bagian loving relationship. Ternyata isinya adalah pengalaman si penulis dengan FC. Bahkan ada cerita tentang dokter yang kena gangguan jantung dan mengalami obesitas, lalu sembuh karena ikut FC,” tutur Andang yang mengaku ketika itu tidak memiliki pengetahuan tentang nutrisi dan kesehatan.
Dengan pengenalan terhadap kombinasi makanan atau FC seperti itu, Andang menyebut proses kenal dengan FC tersebut sebagai “spiritual”. “Food combining itu seperti spiritual,” ucap ibu dua anak dari Kara dan Abhi.
Tadinya, dengan diet rendah kalori yang diterapkan kepada suaminya, si suami kadang stres karena porsi makanan sangat dibatasi. Sementara mengikuti petunjuk FC, orang bisa makan kenyang tanpa dibatasi oleh porsi, tetapi kombinasinya harus sesuai dengan aturan FC.
FC adalah pola makan yang sudah dianut manusia dari sejak zaman kuno. Kemudian, pada awal abad ke-20, pola makan ini diperkenalkan kembali oleh Dr William Howard Hay. Prinsip pola makan ini adalah, beberapa makanan akan dicerna lebih baik jika mereka tidak dimakan bersamaan dengan makanan tertentu.
Menurut Andang, pola makan hendaknya memperhatikan keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh. Keseimbangan yang dimaksud adalah pH darah dan organ ada pada kisaran 7,3-7,5 atau sedikit ke arah basa. “Jika faktor ini tidak diperhatikan, pencernaan tidak akan jalan,” tegasnya.
Ternyata usaha Andang berhasil. Maxi sembuh dan setelah dua minggu kembali kerja. Penampilannya pun dilukiskan Andang sebagai lebih segar.
Banyak teman bertanya-tanya, bagaimana Andang membantu Maxi sembuh dari penyakit hati dengan diet. Semakin lama, semakin banyak yang bertanya, dan media massa mulai menampilkan dirinya. Dia lalu berpikir, mengapa tidak membagi pengetahuannya ke dalam buku. “Itulah ihwal lahirnya buku Food Combining tadi,” kata Andang yang juga Pemred majalah kesehatan Nirmala dan majalah makanan Santap ini.
Seiring dengan naiknya usaha yang dilakukannya ke permukaan, kritik pun juga datang. Beberapa ahli gizi memberikan kritik, yang pada gilirannya membuat Andang berpikir untuk lebih memperdalam pengetahuannya. Ia bertekad untuk mempelajari ilmu nutrisi dengan serius, maka dia lalu mendaftar program belajar jarak jauh pada sebuah universitas di Australia.
Ulangan berkala dilakukan di tempat seorang dokter yang telah ditunjuk oleh universitas tersebut, sementara ujian akhir dilakukan di Australia. Setelah itu ia menambah lagi ilmunya dengan mempelajari antara lain ilmu gizi, akupuntur, herbal, dan homeopati.
“Kayaknya hidup saya ke sini sudah ada yang mengatur. Saya kan mulai sekolah lagi waktu umur saya sudah banyak, hampir 40 tahun. Tetapi saya senang sekali mempelajari ilmu ini, jadi tidak ada beban,” kata Andang.
Belajar di usia tua tidak menjadi beban bagi perempuan yang sangat hobi membaca ini. Karena itu, ruang yang paling diakrabinya selain ruang keluarga adalah ruang perpustakaan. Kesukaannya membaca itu kadang dibawanya ketika bepergian ke luar negeri atau ke luar kota.
Baginya, “Pengetahuan tidak akan ada habisnya. Dengan pengetahuan saya bisa melakukan apa saja yang bermanfaat,” bilang Andang dengan sorot berbinar. Tak aneh, koleksi bukunya saja sudah berjumlah ribuan, termasuk seri healing inspiration dan natural health yang teronggok di sebuah sudut baca. Semua didapat dari hadiah suami, anak, kolega atau beli sendiri.
Kendati kesuksesan dan popularitas dalam genggaman, Andang mengaku tak memiliki obsesi untuk membuat langkah sensasional selanjutnya. Membukukan pengalaman pribadinya saja sudah merupakan hal yang paling monumental dalam hidupnya. Pun dalam hal mengelola perusahaan. Sebagai Direktur Utama PT Narya Gunatra, Andang mengaku tidak terlalu ngoyo dalam hidup. “Untuk apa mengurus banyak-banyak, satu saja tapi jelas.”
Meski terkesan tidak ambisius, Andang tetaplah punya cita-cita yang harus direalisasikan. Apa itu? “Saya ingin mengajak masyarakat Indonesia memahami dengan benar pola hidup dan makan sehat. Termasuk memasyarakatkan konsumsi buah di pagi hari, yang selalu ditanggapi dengan ketakutan akan membuat sakit perut.” (Tri Wahyuni)