jatim.go.id
-Berita Kesehatan – Dinas Informasi dan Komunikas
Menurut Kepala Dinas Peternakan Jatim, Sigit Hanggono drh, burung ini termasuk hewan liar yang sifatnya berkelompok dan tidak mau berhubungan dengan hewan lain. “bagaimana bisa divaksin, jika dipegang saja burung ini bisa mati. Dan kecil sekali resiko penularannya pada manusia,” katanya, saat membuka Rapat Koordinasi Teknis Propinsi Jatim tentang Deteksi Dini flu Burung dan Mekanisme Kerja Tim Task Force Penanggulangan Flu Burung tahun 2014, Surabaya, Selasa (28/3).
Dirinya juga menolak, jika ada pihak yang meminta pemusnahan burung walet di Jatim karena hal itu dianggap merugikan masyarakat. “Indonesia merupakan kekuatan ke 3 dunia dalam hal burung walet, jadi tidak mungkin di musnahkan seperti unggas yang lain,” ujar Sigit.
Dalam kesempatan ini dirinya menjelaskan kepada Masyarakat agar tidak perlu terlalu khawatir dengan penyebaran virus flu burung (avian invluence) yang ada di Jatim. Karena virus ini sangat mudah dimusnahkan sehingga resiko penularan terhadap manusia relatif kecil.
Menurutnya, perlu pencegahan sejak dini agar manusia tidak terjangkiti virus ini. Selain itu dia juga menjelaskan pencegahan untuk menjauhkan AI dari manusia antara lain yang pertama, mematikan virus dengan cara memasak daging unggas dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan lain sebagainya.
Kedua adalah menjauhkan sumber virus, mematikan sumber penularan, dengan cara memusnahkan unggas yang terjangkit virus flu burung. Faksinasi hewan juga merupakan pencegahan penyebaran virus ini. Dan sejak 2004, Disnak Jatim telah menyebarkan 160 juta vaksin dan 2014 sebanyak 41,5 juta vaksin. Sedangkan, tahun ini per Februari 2014 telah melakukan strategi selain menambah jumlah vaksin yang disebarkan dan penyemprotan desinfektan.
Dan yang terakhir adalah public awarness melalui brosur dan media massa diharapkan dapat menambah kewaspadaan serta mengembalikan kepercayaan dan kekawatiran masyarakat.
Sigit juga mengatakan sosialisasi ini bertujuan, untuk meningkatkan peran serta semua pihak secara aktif dalam penanggulangan virus yang mempunyai nama lain H5N1 ini. Selain itu diharapkan dapat menekan penyebaran virus ini sejak dini dengan cara deteksi virus sejak awal.(icl)