Harga Minyak Melangit, Emas Melejit

Harga Minyak Melangit, Emas Melejit
Selasa, 18 Apr 2006,jawapos

TOKYO – Harga emas kembali menembus rekor baru. Di pasar New York kemarin, harga emas bertengger di level USD 606,80 per troy ounce (satu troy ounce ekuivalen dengan 31,1 gram). Melesatnya harga emas ini dipicu memanasnya hubungan AS-Iran yang dikhawatirkan mengganggu suplai minyak mentah dunia.

Rajini Panicker, head of research Man Financial Commodities India Ltd, menungkapkan bahwa banyak investor yang mengalihkan dananya dan mengambil posisi baru di emas saat harga minyak melonjak. Sebab, melejitnya harga minyak bakal membuat inflasi negara-negara besar terdongkrak. “Dalam sepekan ini, ketegangan AS-Iran membuat harga minyak naik ke level USD 71,05 per barel,” katanya seperti yang dilansir Bloomberg kemarin.

Ro Seung Hwan, assistant manager Tong Yang Futures Trading Co, menambahkan bahwa inflasi negara maju bakal semakin tinggi menyusul tingginya harga minyak. “Para investor melakukan lindung nilai asetnya dari inflasi dengan membeli emas atau perak,” katanya. Investor lainnya melakukan diversifikasi portofolio untuk memperoleh return yang tinggi.

Sementara itu, harga perak menembus titik tertinggi baru dalam 23 tahun pada awal perdagangan di Asia, melebihi rekor sebelumnya USD 13,01 per ounce. Angka ini mengalami kenaikan 50 persen dibandingkan awal 2006 dan hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Meski sadar harga emas dan perak sudah terlalu tinggi, investor enggan melepasnya ke pasar. Sebab, ada tren yang menunjukkan harganya semakin tinggi.

“Saat ini belum ada yang berani melawan gold bullish trend, sehingga harga terus naik,” komentar Takashi Ogura, risk management section manager di Kanetsu Asset Management. Jika dalam akhir bulan ini masalah antara PBB dan Iran mengenai fasilitas nuklir tak kunjung selesai, ada kemungkina harga minyak terus merangkak naik. (aan)

Post Author: Indonesia Jewelry