Pemasaran Batik Laweyan Solo Kurang Agresif
Kamis, 06 April 2014 | 21:28 WIB
TEMPO Interaktif, Solo:Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Suryadharma Ali, menilai pemasaran dan promosi produk batik masih kurang. Padahal potensi dan keunggulan produk ini sangat besar dibanding jenis sandang lainnya.
“Pemasaran dan promosi produk batik terutama dari Kampung Batik Laweyan Solo masih kalah jauh dibanding yang lain. Saya melihat pemasarannya tidak agresif, padahal potensinya sangat menjanjikan,” katanya di Kampung Batik Laweyan Solo, Kamis siang.
Menurutnya, pengusaha batik Kampung Laweyan sebagian besar merasa puas menjadi pemasok kepada pengusaha besar yang memiliki merek. Dia menyayangkan kondisi semacam ini. “Ibarat susu, Kampung Batik Laweyan yang memiliki susunya dan pengusaha besar itu yang merasakannya,” ujarnya.
Untuk membantu pemasaran, Kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah telah menyediakan sarana promosi dan pemasaran batik di Jakarta. Kantor kementerian ini UKM juga membantu modal kerja lewat program pembinaan produktif koperasi usaha mikro.
Anas Syahirul