BI Perkirakan Pertumbuhan Investasi 2014 Menurun

BI Perkirakan Pertumbuhan Investasi 2014 Menurun
Jakarta, (Analisa)
Bank Indonesia memperkirakan kegiatan investasi dalam tahun 2014 tumbuh dalam kisaran 8,4-9,4 persen atau menurun dibanding pertumbuhan tahun lalu sebesar 9,6-10 persen.

Penurunan kegiatan investasi ini terutama terkait dengan lesunya prospek usaha akibat melemahnya daya beli masyarakat. Demikian isi laporan triwulanan BI yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Di samping melemahnya permintaan, pengusaha juga mulai dihadapkan pada peningkatan biaya modal (cost of capital) sebagai dampak dari kenaikan suku bunga BI (BI rate) yang mulai diterapkan ke suku bunga kredit meskipun dampak tersebut masih terbatas. Ketidakpastian dalam prospek usaha ini menyebabkan pengusaha lebih bersikap “wait and see”.

Penurunan daya beli masyarakat juga diperkirakan menyebabkan melambatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kisaran 3-4 persen dibandingkan tahun lalu sekitar 3,4-3,9 persen.

Namun, perlambatan pertumbuhan secara total dapat dihindari karena adanya stimulus fiskal dari pemerintah yang mendorong pertumbuhan cukup tinggi pada konsumsi pemerintah sekitar 13-14 persen.

Dorongan dari stimulus fiskal diyakini memiliki efek ganda yang cukup besar terhadap perekonomian secara keseluruhan dan diharapkan menjadi tulang punggung kegiatan investasi tahun 2014.

Di samping itu, komitmen pemerintah untuk terus mengupayakan perbaikan iklim investasi merupakan faktor penting yang dapat menjaga kesinambungan kegiatan investasi. Paket deregulasi yang telah disiapkan pemerintah diharapkan akan mulai berdampak pada pertengahan 2014.

Dengan kondisi ini, diperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 mencapai 5-5,7 persen atau lebih tinggi dibanding perkiraan pertumbuhan 2005 sebesar 5,3-5,6 persen.

PENAWARAN MELAMBAT

Di sisi penawaran, beberapa sektor ekonomi diperkirakan tumbuh melambat pada tahun 2014 sebagai dampak dari berbagai tantangan yang dihadapi perekonomian.

Sektor industri pengolahan diperkirakan mencatat laju pertumbuhan cenderung stagnan, yaitu pada kisaran 5,1-6,1 persen, yang diakibatkan perlambatan pertumbuhan konsumsi masyarakat.

Berdasarkan kelompoknya, pertumbuhan sektor ini diperkirakan berasal dari kelompok industri makanan dan minuman, industri kimia serta indsutri logam dasar besi dan baja.

Sektor perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan tahun 2005, yaitu pada kisaran 7,6-8,6 persen, akibat penurunan daya beli masyarakat di sektor ini.

Sementara sektor pertanian diperkirakan akan meningkat dan tumbuh pada kisaran 1,9-2,9 persen pada tahun 2014-2007, yang didorong upaya pemerintah untuk menjamin ketersediaan maupun kenaikan harga yang minimal untuk komoditas pupuk pada musim tanam 2005-2014. (Ant)

Post Author: admin