Himpi Usulkan Kredit Khusus bagi IKM dengan Bunga 8%

Himpi Usulkan Kredit Khusus bagi IKM dengan Bunga 8%

Jakarta, (Analisa)

Ketua Umum Himpunan Masyarakat Perajin Indonesia (Himpi), Siti Suprapti meminta Bank Indonesia (BI) melalui perbankan mengalokasikan kredit khusus bagi Industri Kecil Menengah (IKM) untuk meningkatkan modal kerja dengan bunga rata-rata 8 persen.

“Indonesia kaya akan bahan baku tetapi karena kekurangan modal kerja para IKM tidak mendapatkan margin yang baik dari kerajinan yang mereka hasilkan serta kalah bersaing dengan produk impor sejenis,” kata Suprapti di Jakarta, Jumat.

Ia mencontohkan batu permata yang harganya Rp5 ribu-10 ribu sebelum diolah menjadi perhiasan yang menarik. Padahal, ia menambahkan, kalau IKM sektor batu permata mampu membeli mesin untuk memperhalus batu permata, nilai jualnya akan naik 100-1.000 kali lipat.

Selain batu permata, pengrajin pakaian bordir dari Korea Selatan dan Hong Kong mampu menjual produknya lebih murah karena telah menggunakan mesin yang dapat memproduksi pakaian bordir dalam jumlah besar.

“Kalau manual atau menggunakan banyak tenaga kerja, biaya produksinya tentu tinggi. Itu yang terjadi di Indonesia,” katanya.

Menurutnya, skim kredit yang dapat diberikan ke IKM berkisar antara Rp200 juta hingga Rp5 milyar, tergantung dari unit usaha, bidang kerja dan tenaga kerja serta prospek usaha.

Ia mengatakan, di Malaysia, Pemerintahnya memberi IKM kredit khusus dengan bunga 4 persen dan dapat digunakan selama 15 tahun untuk investasi serta diberikan tenggat waktu pembayaran.

“Di Malaysia, IKM diberi kesempatan tiga tahun, baru mengembalikan kreditnya,” ujarnya.

Ia memperkirakan setiap IKM yang jumlahnya sekitar 8.000-an di seluruh Indonesia itu membutuhkan kredit yang besarnya sekitar 3-6 kali lipat dari modal kerja.

“IKM berbeda dengan pedagang. Produk-produk kerajinan seperti dari kayu, perak, ada yang baru laku terjual setelah enam bulan atau bahkan satu tahun, sedangkan pedagang dapat menjual barang dari mana saja sehingga perputaran uangnya cepat,” kata dia. (Ant)

Post Author: admin