Yayasan Batik Indonesia yang didirikan pada tanggal 28 oktober 1994 adalah suatu Yayasan yang dibentuk
sebagai lembaga nirlaba yang merupakan wujud dari persamaan kehendak para pecinta, pengrajin, pengusaha
dan pemerhati batik serta dijiwai oleh semangat Sumpah Pemuda juga merupakan mitra kerja Pemerintah
dalam mengembangkan, melestarikan dan membina pengusaha/pengrajin batik nasional.
BATIK telah menjadi icon Indonesia, batik merupakan budaya bangsa Indonesia yang sudah diakui UNESCO
pada tanggal 30 September 2009 sebagai salah satu warisan budaya tak benda bangsa Indonesia. Penggunaan
batik berbahan serat dan pewarna alami, merupakan bukti perpaduan dan pemanfaatan keanekaragaman
hayati yang akan berdampak pada pelestarian keanekaragaman hayati dan pendapatan ekonomi masyarakat.
Berbagai upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan batik dan kerajinannya di dalam negeri, telah
semakin meningkat dan beragam. Salah satunya adalah penyelenggaraan Gelar Batik Nusantara (GBN) yang
dilaksanakan sejak 1996 oleh Yayasan Batik Indonesia. Setelah sukses menyelenggarakan pada tahun tahun
sebelumnya, Tahun 2017 Gelar Batik Nusantara kembali akan ditampilkan untuk ke-10 Kalinya.
Gelar Batik Nusantara 2017 mengusung tema : “Pesona Batik Warna Alam”
Diselenggarakan pada tanggal 7 – 11 Juni 2017 bertempat di Assembly Hall, Cendrawasih dan Main Lobby
Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
“Pesona Batik Warna Alam” di jadikan tema karena sejarahnya dalam perjalanan perkembangan Batik
Indonesia. Pewarnaan batik awal mulanya dari keanekaragaman hayati kulit kayu, daun, buah, bunga berbagai
tanaman yang ada di lingkungan sekitar.
Dahulu masyarakat yang membuat batik belum mengenal pewarna batik kimia (indigosol dan napthol), untuk
mendapatkan warna-warna yang mereka inginkan mereka harus mencari akal dengan memanfaatkan yang ada
disekitarnya. Banyaknya lahan dan tumbuh-tumbuhan pun pada masa lalu dimanfaatkan sebagai pewarna
alam. Sebut saja Kulit Pohon Mahoni, Duwet, Tingi, Jambal, Tegeran, Daun Indigo, Daun Mangga, Secang, dan
lainnya.
Seiring waktu tehnik pewarnaan alami telah tergeserkan dengan pewarnaan kimiawi. Melalui Gelar Batik
Nusantara 2017, kita bersama ingin menggali kearifan leluhur, dan berperan dalam pelestarian dan
pengembangan batik Indonesia.
Gelar Batik Nusantara 2017 akan menyajikan banyak acara menarik, diantaranya: talkshow sekaligus workshop
membatik dengan perwarnaan alam (Kamis – Minggu, 8 – 11 Juni 2017). Serta ada pula penampilan dari Gitar
Batik Peraih MURI (Sabtu, 10 Juni 2017) dan Putra Putri Batik Nusantara (Minggu, 11 Juni 2017).
Kamis, 8 Juni 2017
11.00 – 13.00 “Peningkatan Kualitas Warna Alam”
13.30 – 15.00 “Pembelajaran Jenis Batik”
Jum’at, 9 Juni 2017
13.30 – 15.00 “Keanekaragaman Warna Alam”
Sabtu, 10 Juni 2017
11.00 – 12.30 “Batik Warna Alam Menembus Pasar Dunia”
13.30 – 15.00 “Batik Fashion Week”
Info lebih lanjut :
www[dot]gelarbatiknusantara2017[dot]com
Instagram : @gelarbatiknusantara
Twitter : @gbn2017